Pemprov Riau Di Ambang Kebangkrutan, Nama BRK Syariah Terseret
Minggu, 30-03-2025 - 01:27:21 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com I Pekanbaru - Gubernur Abdul Wahid uring-uringan gegara APBD Riau menangguk utang Rp 2,2 triliun. Pemprov Riau terancam bangkrut, termasuk ke Bapenda. Nama Bank Riau Kepri (BRK) Syariah terseret setelah Bapenda berencana menggandeng perbankan di Himbara demi mendongkrak PAD, terutama pajak kendaraan.


Sebab, usaha Bapenda mendapatkan mesin Electronic Data Capture (EDC) ke BRK Syariah demi mempercepat proses layanan di UPT Bapenda lingkungan Pemprov Riau belum terealisasi. Padahal, Bapenda bakal menjadikan 12 UPT penerimaan daerah, termasuk dari pajak kendaraan, di kabupaten/kota tadi andalan mengisi kas daerah


Jika realisasi penerimaan daerah, khususnya pajak kendaraan, meleset dari target triwulan pertama 2025, bukan mustahil defisit APBD 2025 berpotensi melebar hingga Rp 3,5 triliun. Pemprov lewat Bapenda berburu waktu dengan kondisi itu. Jika tidak, bukan saja OPD di Pemprov Riau terancam tanpa kegiatan selama setahun ke depan, tapi juga ribuan ASN bakal nganggur dan berisiko terpangkas TPP mereka.


ASN Utang Bank


“Rencananya apabila Pak Gubernur mengizinkan, kita akan bekerja sama dengan Bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), karena Bank Himbara ini telah sampai ke pelosok desa. Jadi contohnya, seperti Bank BRI, masyarakat bisa transaksi pembayaran pajak melalui agen BRILink,” kata Evarefita, Kepala Bapenda Riau, seperti dilansir laman resmi Pemprov Riau, kemarin.


ASN Pemprov Riau resah dengan rencana pemangkasan TPP. Sebab, itu sumber andalan mereka memenuhi kebutuhan setelah gaji habis membayar pinjaman di bank. BRK Syariah merupakan payroll banking ASN di Pemprov Riau. Sebelumnya Gubernur Wahid meminta Bapenda kreatif menagih pajak kendaraan, sebab 50 persen pajak daerah bersumber dari mereka dan turunannya.


Tak hanya itu, Gubernur bahkan mengultimatum Bapenda dan jajarannya jika di akhir triwulan pertama 2025 target tak terealisasi, kepala UPT harus mundur dan tak akan dibayarkan insentif mereka. Selain mesin EDC ke BRK Syariah, Bapenda juga bergerak cepat dengan menambah titik dan fasilitas layanan (UPT Samsat) baru di Riau, seperti di UP Batin Solapan, Kabupaten Bengkalis, dan UP Sungai Apit di Kabupaten Siak.


Bapenda juga menggandeng Mal Pelayanan Publik Pasir Pangaraian demi menggeber PAD dari pajak kendaraan di Samsat tadi. Langkah lainnya, kata Evarefita, Bapenda mengajukan penambangan rekening kas umum daerah (RKUD) ke bendahara umum daerah, demi kepentingan percepatan proses transaksi pajak kendaraan nantinya. Kemudian armada Samsat Keliling sebanyak empat unit. Terakhir, memanfaatkan fasilitas SIGNAL Korlantas Mabes Polri.


Nah, tak ingin menjadi sasaran tembak, dia juga memaparkan capaian Bapenda Riau per 19 Maret kepada Gubernur Wahid. Per tanggal itu, kata dia, target penerimaan pajak daerah tahun 2025 sebesar Rp 3,7 triliun telah terealisasi sebesar 15,21 persen, atau Rp 556 miliar dengan perincian pajak kendaraan bermotor (PKB) sebesar Rp 116 miliar atau 13,32 persen.


Kemudian pajak BBM sebesar Rp 232 miliar, atau 17,56 persen, dan pajak air permukaan Rp 11 miliar, atau 21,49 persen. “Ini presentase secara kumulatif. Untuk PKB pada akhir Maret ini (triwulan pertama) targetnya 25 persen, kita optimis sampai dengan libur panjang nanti target 2 persen lagi akan tercapai, karena sebentar lagi akan masuk ke triwulan kedua,” janji Eva, sapaan akrab Kepala Bapenda Riau.


Percepat Ngurus STNK


Selain permudah layanan pembayaran pajak kendaraan, Bapenda lewat SIGNAL juga mempermudah layanan pengurusan STNK digital melalui aplikasi kelolaan Korlantas Mabes Polri. “Walaupun aplikasi SIGNAL ini milik Korlantas Polri, tapi itu adalah satu-satunya aplikasi pembayaran PKB. Makanya kawan-kawan di setiap UPT harus melakukan sosialisasi mengenai aplikasi ini kepada masyarakat,” kata Eva.


Bapenda juga mengingat wajib pajak dengan layanan WhatsApp (WA) Blast. “Makanya kita imbau agar Kepala UPT harus effort, mulai dari masyarakat melakukan pendaftaran harus ada nomor handphone-nya, sehingga WA Blast ini bisa kita laksanakan secara maksimal. Karena terkadang si wajib pajak tidak mencantumkannya,” kata Evarefita.


Dengan APBD menangguk utang tunda bayar sebesar Rp 2,2 triliun, terbesar sepanjang sejarah Pemprov Riau, mereka menjadi Pemprov kedua di Tanah Air, secara teknis, di ambang kebangkrutan. Pemprov Sulsel pernah mengalaminya di tahun 2023 dengan defisit tembus triliunan rupiah. Selain rasionalisasi anggaran di APBD, opsi menekan defisit ialah memangkas TPP ASN, mengenolkan anggaran kegiatan OPD.


Kemudian menjual aset daerah, atau seperti saran Kemenkeu, dapat mengajukan pinjaman daerah ke pemerintah melalui Kemenkeu. Sejak Kemenkeu merilis alokasi kurang bayar dan lebih bayar ke APBD tahun 2024 serta Inpres No. 1/2025 penghematan besar-besaran APBN-APBD, praktis hampir seluruh Pemda di Tanah Air mengawali tahun 2025 dengan kondisi defisit anggaran.




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
  • Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
  • Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
  • Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    02 Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
    03 Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
    04 Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
    05 Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
    06 DPD SPI Bengkalis Adakan Rapat Agenda Pengukuhan
    07 Penyidik Gakkum Kehutanan Sidik Pemilik Kebun Sawit Ilegal Di Dalam Kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang
    08 Gelar Aksi Damai, Keluarga H Masrul Desak KPK Periksa BPN Pekanbaru Dugaan Gratifikasi Terkait PT HM Sampoerna
    09 Mobil Kapolres Kuansing diRusak Usai Diserang Massa Penolak Penertiban Tambang Emas Ilegal
    10 TKD Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Gaji ASN Daerah Dibayar Pusa
    11 Sabar, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Pemprov Riau Proses Usulan NIP
    12 Sudah 10 Pelamar Daftar Asesmen 20 Jabatan Eselon II Pemprov Riau
    13 KPK Pulihkan Aset Negara Rp9,6 Miliar dari Tiga Koruptor Pekanbaru, Termasuk Eks Pj Wali Kota
    14 Masyarakat Teluk Pulai Kec. Pasir Limau Kapas Berharap Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Segera Terwujud
    15 Zulkardi Dorong Pemprov Riau Cari Terobosan Selamatkan Honorer Non-Database
    16 Jadwal Pelantikan PPPK Tahap I dan II Belum Jelas, Namun BKPP Kuansing Tetap Optimistis Tuntas Dilantik di 2025
    17 Polda Riau Tahan Eks Pegawai Bank BUMN Terkait Dugaan Korupsi Rp7,9 Miliar
    18 Tak Mau Dirumahkan, Honorer TMS Minta Perlindungan DPRD dan Gubernur Riau
    19 Kilang Minyak di Dumai Meledak, Manager Pertamina: Mohon Bantuan Doa
    20 DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
    21 Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
    22 Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com