Kuat dugaan bantuan sapi yang diterima Kelompok Tani di Tiyuh Agung Jaya disalahgunakan Terkait Bantuan Sapi, Sekjen LP Tipikor Tuding "Itu Hanya Modus
Rabu, 13-07-2022 - 15:43:25 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com  | TULANG BAWANG BARAT - Fakta baru terkait dugaan penyelewengan bantuan sapi pada tahun 2014 di Tiyuh Agung Jaya kecamatan Way Kenanga terus terkuak.


Pasalnya, terdapat keterangan yang berbeda-beda yang di sampaikan oleh pengurus kelompok tani Hidup Makmur kepada wartawan media ini.

Hal itu di curigai setelah adanya keterangan yang di sampaikan oleh sekretaris kelompok tani Hidup Makmur, Yang menyebutkan jika sapi yang di perbantukan untuk masyarakat yang tergabung di dalam kelompok tersebut, saat ini hanya tersisa dua ekor dari jumlah sebelumnya di perbantukan sebanyak 15 ekor sapi.

"Waktu itu bantuan hibah ternak hewan berjenis sapi, dan sejauh lima tahun sejak bantuan itu diberikan, saya hanya menjalankan sesuai dengan petunjuk untuk melaporkan kepada dinas terkait tentang perkembangannya.

Adapun nama program bantuan sapi itu adalah pemanfaatan pelepah sawit, namun yang jadi permasalahan pada waktu itu, karena sapi yang datang tidak sesuai dengan apa yang di inginkan sebab ukurannya terlalu kecil.
Alhasil banyak kelompok yang menolak untuk menerimanya, kami pun sempat kebingungan, pada akhirnya kami mengambil kesimpulan melalui musyawarah untuk di bagikan kepada pengurus, camat, dan Kepala Tiyuh itupun di titipkan ke orang lain untuk memeliharanya," katanya Selasa kemarin (12/07).

Lebih jauh ia menyebutkan, dari jumlah 15 ekor sapi tersebut saat ini tersisa hanya dua ekor lantaran banyak sapi yang mati terserang penyakit.

"Untuk laporan, berita acara, segala macam dulu ada bang, banyak sapi yang mati terserang penyakit dan kini hanya tersisa dua ekor," jelasnya.

Disinggung terkait dokumentasi rapat musyawarah, dan arsip pembuktian kematian sapi, dia beralasan jika segala pembuktian itu telah hilang lantaran sudah cukup lama.

"Kalau arsip dokumentasinya sekarang tidak ada lagi bang, sudah hilang entah kemana sebab sudah lama," ujarnya.

Berbeda sebelumnya, ketua kelompok tani Hidup Makmur Suwardi justru mengatakan jika sapi yang semulanya berjumlah 15 ekor kini tersisa enam ekor yang ada di beberapa warga.

"Kalau nggak salah, sapinya tersisa enam ekor, itu ada di tiga tempat yaitu di tempat pak Sutar, Sodri, Dahlan itu yang banyak, soalnya punyanya pak sutar dan pak jaya yang gaduhkan ke beliau," katanya.

Sementara, salah satu anggota kelompok yang juga pada saat itu menjabat sebagai sekretaris tiyuh setempat yang saat ini diketahui sebagai PNS di Kecamatan Batu Putih Tato, mengatakan jika sebelumnya belum pernah di adakan musyawarah mengenai perkembangan pengurusan sapi itu.

"Setau saya selama ini tidak pernah ada kumpulan (musyawarah/red) guna pembahasan sapi tersebut," jelas Tato saat di konfirmasi via telpon, Jum'at lalu (08/07).

Menanggapi hal ini, Sekjen LP-Tipikor Nusantara Provinsi Lampung, Junerdi kembali angkat bicara terkait informasi Simpang siur yang diberikan oleh para pengurus kelompok tersebut.

"Dari hal ini sudah jelas banyak kejanggalan yang terjadi, mulai dari keterangan berbeda oleh para pengurus, bahkan dokumentasi kematian sapi yang tidak ada dengan alasan hilang. Itu hanyalah akal-akalan busuk alias modus saja guna mengelabui," tegas Junerdi.

Mengenai penolakan oleh warga selaku anggota, menurut Junerdi dalam hal tersebut pihaknya menduga telah terjadi manipulasi dan akal-akalan guna kepentingan dan keuntungan orang-orang tertentu terlebih bagi yang di luar anggota.

"Sapi itu sudah jelas dibagikan untuk di pelihara oleh anggota kelompok tani, bukan untuk camat, PPL, lurah, dan oknum lain yang diluar keanggotaan.

Bahkan secara logika orang dikasih bantuan kok menolak itu sangat tidak mungkin, apalagi saat di tanya mengenai berita acara saat musyawarah terkait pembagian sapi itu, mereka beralasan tidak ada arsip karena sudah hilang, sementara salah satu anggota lainnya mengatakan tidak pernah dilakukan musyawarah.

Dari hal ini sudah jelas telah terjadi pembohongan publik demi membela diri, oleh karenanya pihak kami akan terus mengusut dan mengawal laporan yang akan di layangkan terhadap APH dalam waktu dekat ini," tutupnya.

Sementara, hingga saat ini, Ketut Sukayase selaku PPL setempat tidak merespon setiap kali di pintai keterangan atas dugaan penyelewengan bantuan sapi yang mencatut namanya sebagai penerima sapi tersebut," Pungkas.(Jony)

Editor:Doni




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
  • Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
  • Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
  • Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    02 Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
    03 Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
    04 Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
    05 Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
    06 DPD SPI Bengkalis Adakan Rapat Agenda Pengukuhan
    07 Penyidik Gakkum Kehutanan Sidik Pemilik Kebun Sawit Ilegal Di Dalam Kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang
    08 Gelar Aksi Damai, Keluarga H Masrul Desak KPK Periksa BPN Pekanbaru Dugaan Gratifikasi Terkait PT HM Sampoerna
    09 Mobil Kapolres Kuansing diRusak Usai Diserang Massa Penolak Penertiban Tambang Emas Ilegal
    10 TKD Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Gaji ASN Daerah Dibayar Pusa
    11 Sabar, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Pemprov Riau Proses Usulan NIP
    12 Sudah 10 Pelamar Daftar Asesmen 20 Jabatan Eselon II Pemprov Riau
    13 KPK Pulihkan Aset Negara Rp9,6 Miliar dari Tiga Koruptor Pekanbaru, Termasuk Eks Pj Wali Kota
    14 Masyarakat Teluk Pulai Kec. Pasir Limau Kapas Berharap Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Segera Terwujud
    15 Zulkardi Dorong Pemprov Riau Cari Terobosan Selamatkan Honorer Non-Database
    16 Jadwal Pelantikan PPPK Tahap I dan II Belum Jelas, Namun BKPP Kuansing Tetap Optimistis Tuntas Dilantik di 2025
    17 Polda Riau Tahan Eks Pegawai Bank BUMN Terkait Dugaan Korupsi Rp7,9 Miliar
    18 Tak Mau Dirumahkan, Honorer TMS Minta Perlindungan DPRD dan Gubernur Riau
    19 Kilang Minyak di Dumai Meledak, Manager Pertamina: Mohon Bantuan Doa
    20 DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
    21 Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
    22 Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com