Kejati Riau Laksanakan Video Conference Ekspose Pengajuan Penghentian Penuntutan
Rabu, 12-04-2023 - 19:28:13 WIB
Foto : Istimewa
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com, PEKANBARU - Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 April 2023, sekira pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Ruang Vicon Lt. 2 Kejaksaan Tinggi Riau dilaksanakan Video Conference Ekspose Pengajuan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif dengan Direktur OHARDA pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI Agnes Triani, SH., MH.

Dalam Ekspose Pengajuan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Dr. Supardi, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Hendrizal Husin, S.H., M.H dan Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Riau Martinus, SH, Kasi OHARDA pada Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Riau Faiz Ahmed Illovi, SH. MH.

Tersangka yang diajukan penghentian Penuntutan berdasarkan Keadilan Restoratif :
KEJAKSAAN NEGERI ROKAN HILIR
An. Tersangka ROSYADI Alias EDI GB Bin YAMUDIN yang disangka melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHPidana.

Kasus Posisi :
- Pada hari Senin tanggal 25 Juni 2020 sekira pukul 17.40 WIB Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain sedang mengendarai sepeda motor roda dua dari jalan kecamatan menuju bagansiapiapi kekantor pengadaan barang dan jasa sesampainya dijalan pahlawan Kelurahan Bagan Kota Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir jalan dalam keadaan macet sehingga Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain berhenti ditengah jalan dan pada saat itu berhenti dari arah berlawanan Mobil Avanza Hitam masuk kejalur sebelah kanan yang dikendarai oleh terdakwa sehingga menyenggol sepeda motor bagian belakang sebelah kanan sepeda motor kemudian Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain menampar body kaca belakang mobil avanza hitam dikendarai terdakwa agar mundur, akan tetapi terdakwa keluar dari mobil mendekati terdakwa, langsung memukul sebanyak 5 (lima) kali kearah wajah tepatnya pada bibir Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain, setelah itu Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain bertanya “kenapa main pukul saja bang” dijawab terdakwa “kau salah memukul kaca mobil aku” Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain berkata “aku memukul kaca, supaya abang memundurkan mobil abang” kemudian Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain memarkirkan motor dan mengahampir kembali terdakwa berkata “saya tidak terima abang main pukul saja, saya lapor kepolisi” terdakwa menjawab “laporlah polisi” Selanjutnya Saksi korban Zulfikar alias Zul Bin Nain pergi menuju kepolsek bangko melaporkan kejadian tersebut.
- Bahwa berdasarkan Surat Visum Et Repertum yang dikeluarkan oleh RSUD dr.PRATOMO Nomor: 15/Vsm-Rm/VIII/2020 tanggal 04 Agustus 2020 yang diperiksa dan ditandatangni oleh dokter SUNITA MAHARANI , telah diperiksa seorang yang bernama ZULFIKAR Alias ZUL Bin NAIN dengan kesimpulan:
- Telah diperiksa seorang pasien laki-laki umur 48 Tahun ditemukan luka lecet disudut kanan bibir atas ukuran kurang lebih Nol Koma Tiga centi meter kali nol koma tiga centimeter, luka lecet dibibir bawah ukuran kurang lebih Nol Koma Tiga centi meter kali nol koma tiga centimeter

KEJAKSAAN NEGERI BENGKALIS
An. Tersangka SURONO Alias SURYA Bin SUPRIHATIN yang disangka melanggar Pasal 480 ke- (1) KUHP.

Kasus Posisi :
Bahwa Pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 2023 sekitar pukul 03.00 wib bertempat didepan Ponsel SK CELL di jalan baru Lintas Duri-Dumai Rt.003 Rw.004 Desa Bumbung Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis, saksi HERU PUTU WIJAYA Alias KANANG Bin ILYAS (tersangka dalam berkas lain) bersama ARI SIREGAR (DPO) yang sebelumnya diduga telah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, mengambil barang berupa 1 (satu) unit Handphone merk Real C35 warna hitam Milik saksi HERI SAPUTRA. Selanjutnya Tersangka Di whatsapp oleh ARI SIREGAR (DPO) menawarkan handphone batangan merk Realme C35 warna hitam yang kemudian ditawar oleh Tersangka seharga Rp.1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah), lalu disetujui oleh ARI SIREGAR (DPO) kemudian Tersangka menyuruh ARI SIREGAR (DPO) untuk mengantarkan handphone tersebut kerumah Tersangka dan ARI SIREGAR (DPO) yang menyerahkan satu unit handphone merk Realme C35 warna hitam kepada Tersangka tanpa dilengkapi kotak handphone ataupun charger, setelah Tersangka mengecek kondisi handphone tersebut dan pada saat itu tersangka lihat kondisi handphone dalam keadaan baik, kemudianTersangka menyerahkan uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada ARI SIREGAR (DPO) dan mengatakan bahwa sisanya seratus ribu rupiah Tersangka serahkan keesokan harinya. Selanjutnya pada hari pada hari Selasa tanggal 31 Januari 2023 sekira pukul 00.30 Wib Tersangka ditangkap oleh saksi TRIO DHARMA SAPUTRA dan saksi FAUZUL HUTABARAT (anggota Polres Bengkalis) di Jalan Suka Rama Km.10 Rt.001 Rw.011 Desa Air Kulim Kecamatan Bath Solapan Kabupaten Bengkalis dan setelah dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti berupa handphone merk Realme C35 warna hitam di kamar Tersangka . Bahwa Terdakwa sepatutnya mengetahui atau setidak-tidaknya dapat menduga handphone yang tersangka beli dari sdr.ARI (DPO) tersebut diperoleh dari kejahatan karena Terdakwa mengetahui harga handphone tersebut dibawah harga pasaran dan menyadari handphone tersebut tidak dilengkapi dengan kotak handphone, charger ataupun kwitansi pembelian handphone dan akibat perbuatan Tersangka saksi korban HERI SAPUTRA mengalami kerugian sebesar Rp.2.550.000,- (dua juta lima ratus lima puluh ribu rupiah).

Bahwa pengajuan 2 (dua) perkara untuk dilakukan penghentian penuntutan berdasarkan keadilan Restoratif Justice disetujui oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI dengan pertimbangan telah memenuhi Pasal 5 Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2020 dan Surat Edaran Jampidum Nomor : 01/E/EJP/02/2022 Tanggal 10 Februari 2022 tentang Pelaksanaan Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif sebagai perwujudan kepastian hukum.
Alasan pemberian penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif ini diberikan yaitu :
1.    Telah dilaksanakan proses perdamaian dimana tersangka telah meminta maaf kepada korban dan korban sudah memberikan maaf kepada tersangka;
2.    Tersangka belum pernah dihukum;
3.    Tersangka baru pertama kali melakukan perbuatan pidana;
4.    Ancaman pidana denda atau pidana penjara tidak lebih dari 5 tahun;
5.    Tersangka berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya;
6.    Proses perdamaian dilakukan secara sukarela (tanpa syarat) dimana kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan tersangka berjanji tidak mengulangi perbuatannya dan korban tidak ingin perkaranya dilanjutkan ke persidangan;
7.    Masyarakat merespon positif penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif.

Selanjutnya Kepala Kejaksaan Negeri Rokan Hilir dan Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis menerbitkan surat ketetapan penghentian penuntutan (SKP2) berdasarkan keadilan restoratif justice sebagai perwujudan kepastian hukum berdasarkan Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif.*jh/bnb.




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
  • Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
  • Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
  • Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    02 Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
    03 Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
    04 Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
    05 Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
    06 DPD SPI Bengkalis Adakan Rapat Agenda Pengukuhan
    07 Penyidik Gakkum Kehutanan Sidik Pemilik Kebun Sawit Ilegal Di Dalam Kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang
    08 Gelar Aksi Damai, Keluarga H Masrul Desak KPK Periksa BPN Pekanbaru Dugaan Gratifikasi Terkait PT HM Sampoerna
    09 Mobil Kapolres Kuansing diRusak Usai Diserang Massa Penolak Penertiban Tambang Emas Ilegal
    10 TKD Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Gaji ASN Daerah Dibayar Pusa
    11 Sabar, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Pemprov Riau Proses Usulan NIP
    12 Sudah 10 Pelamar Daftar Asesmen 20 Jabatan Eselon II Pemprov Riau
    13 KPK Pulihkan Aset Negara Rp9,6 Miliar dari Tiga Koruptor Pekanbaru, Termasuk Eks Pj Wali Kota
    14 Masyarakat Teluk Pulai Kec. Pasir Limau Kapas Berharap Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Segera Terwujud
    15 Zulkardi Dorong Pemprov Riau Cari Terobosan Selamatkan Honorer Non-Database
    16 Jadwal Pelantikan PPPK Tahap I dan II Belum Jelas, Namun BKPP Kuansing Tetap Optimistis Tuntas Dilantik di 2025
    17 Polda Riau Tahan Eks Pegawai Bank BUMN Terkait Dugaan Korupsi Rp7,9 Miliar
    18 Tak Mau Dirumahkan, Honorer TMS Minta Perlindungan DPRD dan Gubernur Riau
    19 Kilang Minyak di Dumai Meledak, Manager Pertamina: Mohon Bantuan Doa
    20 DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
    21 Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
    22 Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com