Investasi China Rp175 Triliun Rempang Terancam Melayang, Xinyi Dirayu Negara Lain
Minggu, 17-09-2023 - 12:50:02 WIB
Baca juga:
   
 

Mediasindonews.com | Batam – Investor China, Xinyi International Investments Limited yang akan membenamkan investasi pabrik kaca dan pabrik solar panel di Pulau Rempang senilai Rp. 175 Triliun, terancam angkat kaki dari Batam.


 


Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi Susiwijono Moegiarso mengatakan beberapa negara tetangga tengah merayu agar investor asal China itu mengalihkan investasi ke negaranya.


 


"Mereka [Xinyi] datang ke kantor [Kemenko Perekonomian] bertanya mengenai insiden yang ada di Pulau Rempang, kami sampaikan kalau tidak ada masalah, ini hanya soal komunikasi saja," ujarnya saat temu dengan media bersama Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Perusahaan (BP) Batam Ariastuty Sirait di Jakarta, Kamis (14/9/2023).


 


Dia menyampaikan investor semacam Xinyi sensitif dengan isu ras dan agama yang berujung pada konflik. Pemerintah pun khawatir hal itu akan berpengaruh pada kelanjutan investasi raksasa pabrik solar panel tenaga listrik tersebut.


 


Apalagi, lanjutnya, sejumlah negara tetangga tertarik menggaet Xinyi untuk investasi di negaranya. Sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand hingga Vietnam dikabarkan membujuk perusahaan asal China itu untuk mengalihkan investasinya.


 


Dia menyebut PM Malaysia Anwar Ibrahim sangat agresif saat ini untuk menarik investor. Apalagi nilai investasi yang direncanakan Xinyi cukup besar, mencapai US$11,6 Miliar.


 


Ariastuty mengatakan pihak Xinyi sempat bertanya ke BP Batam mengenai konflik yang terjadi di Pulau Rempang. Pihaknya pun menjelaskan bahwa saat ini konflik pembebasan lahan sudah terkendali.


 


"Kami sampaikan kalau warga sebagian besar sudah menerima untuk direlokasi, semoga ini segera teratasi," katanya.


 


Seperti diketahui, Xinyi Glass Holdings Ltd. akan melakukan investasi di kawasan Rempang Eco City yang lahannya dikelola oleh PT Makmur Elok Graha (MEG), anak perusahaan Grup Artha Graha milik Tomy Winata.


 


Xinyi komitmen untuk membenamkan investasi sebesar US$11,6 Miliar atau setara Rp175 triliun. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis produk kaca, seperti kaca mobil, kaca hemat energi, dan kaca float berkualitas tinggi, dengan pasar lebih dari 150 negara.


 


Jejak Xinyi di Indonesia tidak hanya di Pulau Rempang, tapi ada juga di KEK JIIPE Gresik. Di kawasan indutri yang dikelola Jababeka itu perusahaan asal China itu mengucurkan investasi sebesar US$700 juta atau setara Rp10,5 triliun.


 


Seperti dikutip dari laman JIIPE, pada 25 Agustus 2022 telah dilakukan perjanjian jual beli antara Xinyi dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS). Kedua pihak setuju untuk melakukan jual beli lahan untuk pembangunan pabrik kaca Xinyi.


 


Menurut Ariastuty, pabrik di Gresik dengan di Pulai Rempang nanti saling berkaitan. Pabrik kaca di Gresik akan mensuplai kebutuhan panel surya di Rempang.


 


Apabila terealisasi, duit yang dibenamkan Xinyi hampir separuh dari potensi investasi di Pulau Rempang. Rempang Eco-City dilaporkan memiliki potensi investasi mencapai Rp381 triliun. Artinya investasi Xinyi adalah 45,93 persen dari target tersebut.


 


Permasalahan komunikasi, Ariastuty menyadari bahwa komunikasi adalah pangkal dari konflik pembebasan lahan di Pulau Rempang. Oleh sebab itu, lanjutnya, BP Batam melakukan pendekatan ke warga untuk relokasi.


 


"Kami saat ini terjun langsung berbicara dengan masyarakat adat dan warga Pulau Rempang. Menjelaskan komitmen kami kepada warga terkait dengan pembebasan lahan ini," tuturnya.


 


Dalam keterangan tertulisnya, BP Batam melanjutkan sosialisasi terkait dengan rencana relokasi warga di Pulau Rempang. Ariastuty menyampaikan bahwa pendataan terhadap masyarakat terdampak pengembangan yang akan direlokasi pun terus dilakukan.


 


"Ada 10 regu verifikasi yang melakukan sosialisasi secara door to door ke warga di Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate. Kabar baik yang diterima, warga mulai membuka diri secara perlahan," ujarnya dalam siaran pers.


 


Dia menambahkan, dengan bantuan tim keamanan gabungan dan masyarakat setempat, harapannya sosialisasi tersebut bisa berjalan maksimal.


 


BP Batam membuka ruang diskusi kepada masyarakat apabila ada pertanyaan dan aspirasi yang mesti disampaikan kepada tim di lapangan.


 


"Sekitar 200 warga berhasil ditemui dalam sosialisasi dan verifikasi door to door tersebut. Setidaknya, sudah ada 70 persen yang setuju untuk direlokasi," tambahnya.


 


Ariastuty menambahkan pemasangan patok untuk tata batas hutan sebagai kawasan Rempang Eco-City pun telah selesai dilakukan. Pihaknya menyatakan sangat serius dalam menyelesaikan program strategis nasional, termasuk dalam menyiapkan hunian untuk masyarakat yang terdampak pembangunan.


 


"Sebagaimana yang selalu disampaikan, Kepala BP Batam bersama tim sudah menyiapkan solusi terbaik. Untuk masyarakat, perlu disampaikan kembali bahwa pendataan akan berlangsung sampai 20 September nanti," jelasnya.


 


Adapun, untuk hunian tetap yang disediakan berupa rumah tipe 45 senilai Rp120 juta dengan luas tanah maksimal 500 meter persegi. Hunian itu, berada di kawasan Dapur 3 Sijantung.


 


Selanjutnya tersedia fasilitas ibadah, fasilitas tempat pemakaman umum, dan fasilitas dermaga. Pembangunan hunian baru akan dijalankan selama 12 bulan setelah pematangan lahan. Ditargetkan, hunian tahap pertama akan selesai pada Agustus 2024.


 


"BP Batam akan semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat Rempang Galang," pungkasnya.


 


Selain itu, setiap orang dalam satu keluarga akan mendapatkan biaya hidup yang sebelumnya sebesar Rp1 juta per orang, naik jadi Rp1,2 juta per orang dalam satu KK. BP Batam juga akan memberikan biaya sewa sebesar Rp1,2 juta per bulan.


 


Jumlah itu naik dari penawaran sebelumnya yakni sebesar Rp1 juta per bulan. Sementara itu, apabila masyarakat memilih untuk tinggal di tempat saudara atau di luar hunian yang telah disediakan, maka uang sewa ini akan diberikan kepada masyarakat tersebut setiap bulannya, Minggu (17/9/2023). 




 
Berita Lainnya :
  • Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
  • Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
  • Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
  • Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
  • Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pembukaan Pacu Jalur Kuansing 2024, Seluruh Pejabat Tinggi Diarak Dengan Perahu Baganduang
    02 Hasil Seleksi Administrasi Jabatan Camat dan Lurah Kota Pekanbaru 2025
    03 Buntut Terbitkan Izin Tempat Hiburan Malam yang Sempat Diprotes Warga, Gubri Copot Plt Kadispar
    04 Dr. Ragil Ajak Alumni UIR Dumai Bersatu dan Besarkan Panji IKA UIR
    05 Memeriahkan Helat Pelalawan ke 26 Di Tahun 2025, PT. Arara Abadi Forestri Green Ovation Stand
    06 DPD SPI Bengkalis Adakan Rapat Agenda Pengukuhan
    07 Penyidik Gakkum Kehutanan Sidik Pemilik Kebun Sawit Ilegal Di Dalam Kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang
    08 Gelar Aksi Damai, Keluarga H Masrul Desak KPK Periksa BPN Pekanbaru Dugaan Gratifikasi Terkait PT HM Sampoerna
    09 Mobil Kapolres Kuansing diRusak Usai Diserang Massa Penolak Penertiban Tambang Emas Ilegal
    10 TKD Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Gaji ASN Daerah Dibayar Pusa
    11 Sabar, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Pemprov Riau Proses Usulan NIP
    12 Sudah 10 Pelamar Daftar Asesmen 20 Jabatan Eselon II Pemprov Riau
    13 KPK Pulihkan Aset Negara Rp9,6 Miliar dari Tiga Koruptor Pekanbaru, Termasuk Eks Pj Wali Kota
    14 Masyarakat Teluk Pulai Kec. Pasir Limau Kapas Berharap Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Segera Terwujud
    15 Zulkardi Dorong Pemprov Riau Cari Terobosan Selamatkan Honorer Non-Database
    16 Jadwal Pelantikan PPPK Tahap I dan II Belum Jelas, Namun BKPP Kuansing Tetap Optimistis Tuntas Dilantik di 2025
    17 Polda Riau Tahan Eks Pegawai Bank BUMN Terkait Dugaan Korupsi Rp7,9 Miliar
    18 Tak Mau Dirumahkan, Honorer TMS Minta Perlindungan DPRD dan Gubernur Riau
    19 Kilang Minyak di Dumai Meledak, Manager Pertamina: Mohon Bantuan Doa
    20 DPRD Riau Sahkan 3 Ranperda, Diantaranya: Ranperda APBD-P 2025 dan Kawasan Pemukiman
    21 Polda Riau Kembalikan Rumah dan Apartemen Milik Muflihun
    22 Keuangan Daerah Defisit, Sekdaprov Riau Pertimbangkan Turunkan TPP
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © mediasindonews.com